Handphone (HP) Jepang? Hmmm...
Kalau ditanya "Ryu, kamu mau nggak HP dari Jepang?", jawabku sudah pasti "Mau banget!"
Haha, itu cuman lagi berkhayal, tapi yang biasa Saya bayangkan adalah yang paling ingin Saya punya.

Nah, berawal dari situ Saya mulai nyari-nyari info tentang HP Jepang.
Setelah browsing sana, browsing sini, akhirnya Saya menemukan hal yang bikin mumet.

1. HP Jepang tidak dijual bebas
   HP disana harus dibeli dari agen resmi dan jika mau beli diperlukan beberapa persyaratan, seperti mengisi sejumlah formulir, buku rekening bank
   dan kartu identitas seperti SIM atau ID Card lainya. Begitu pula dengan SimCanya (Sim Card) yang biasanya satu paket dengan HPnya
2. Tidak bebas, dalam arti beli HP sama aja milih provider.
   Semua HP di Jepang dijual dalam posisi
   terkunci (Locked) oleh pihak provider. Jadi hanya bisa memakai SimCa dari provider yang sama.
3. Terikat kontrak jual beli.
   Kita harus menandatangani kontrak selama waktu tertentu (rata-rata 2 tahun).
4. Untuk orang asing (Saya).
   Perlu beberapa persyaratan, yaitu ID card dan buku rekening bank, surat jaminan dari perusahaan atau tempat bekerja, sekolah atau orang lain. Jadi jika tagihan akhir bulan telpon tidak terbayar maka tagihan tersebut akan dibebankan atau ditagih ke pihak penjamin. Sedangkan syarat lain seperti kontrak 2 tahun tetap berlaku.

Jika ada yang bikin mumet, pasti ada yang bikin senyum ^_^

1. Untuk masalah HP yang terkunci ada jasa Unlock, jadi ada kesempatan bagi HP Jepang untuk menetap di Indonesia. Tapi harga jasanya itu juga bikin tambah mumet.
2. Setelah Saya tengok HP punya Senpai yang ternyata asli dari Jepang. Wiiih, makin gede aja rasa ingin memiliki HP Jepang.